Kamis (22/5). Pemerintah Kota Sukabumi bersama Lembaga Wakaf Doa Bangsa menyalurkan wakaf produktif dan santunan kepada 30 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) serta 47 anak yatim dari berbagai wilayah kota.

Program ini menjadi bagian dari agenda rutin tahunan, sekaligus menunjukkan bahwa wakaf tidak hanya sekadar ibadah spiritual, tetapi dapat dikelola secara strategis untuk memberdayakan umat secara ekonomi dan sosial.

Total dana yang disalurkan mencapai Rp 12,2 juta. Sebanyak Rp 9,7 juta berasal dari donasi pribadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, sementara Rp 2,5 juta disumbangkan dari Dana Abadi Kemaslahatan Umat milik Lembaga Wakaf Doa Bangsa.

Salah satu keunikan dari program ini adalah penggunaan skema Qardhul Hasan—pembiayaan tanpa bunga dan tanpa biaya administrasi. Skema ini diyakini dapat menjadi solusi ekonomi bagi pelaku UMK, sembari tetap mengedepankan nilai-nilai syariah.

“Wakaf tidak hanya tentang ibadah individual, tapi bagaimana ia menjadi kekuatan sosial dan ekonomi umat,” ujar Tus Wahid, Nazhir Wakaf Uang, dalam sambutannya.

Acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting, antara lain Camat Gunungpuyuh Widya Yudha Setiawan, Lurah Gunungpuyuh Maman Al-Rachman, Ketua Fatwa MUI Kyai Aceng Najmudin Nawawi, Ahmad Sutisna dari Badan Eksekutif Wakaf, serta Ketua PC GP Ansor Sudar Fauzi.

Camat Yudha menyampaikan apresiasi atas konsistensi pelaksanaan program:

“Ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk nyata dari pemberdayaan. Harapannya, program ini bisa menjangkau lebih luas lagi.”

Senada dengan itu, Kyai Aceng menyebut skema Qardhul Hasan sebagai bentuk ijtihad sosial yang menjawab tantangan zaman.

Di sisi penerima manfaat, program ini membawa kebahagiaan tersendiri. Ibu Idah, seorang pedagang makanan ringan di Gunungpuyuh, mengaku sangat terbantu:

“Alhamdulillah, modal ini akan saya gunakan untuk tambah bahan. Prosesnya cepat, tanpa bunga pula,” ungkapnya.

Anak-anak yatim yang hadir pun tidak hanya menerima santunan, tetapi juga mendapatkan perhatian dan kehangatan dari para pemangku kebijakan.

Ahmad Sutisna menjelaskan bahwa seluruh proses penyaluran dilakukan berbasis data dan verifikasi yang ketat untuk memastikan akurasi penerima:

“Kami ingin dana ini benar-benar tepat sasaran. Sukabumi punya potensi besar untuk menjadi kota wakaf,” tegasnya.

Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dalam pernyataan terpisah menambahkan bahwa wakaf merupakan bagian penting dari Dana Abadi Umat yang dikelola untuk pendidikan, keagamaan, kesehatan, ekonomi hingga sosial.

“Kalau kita konsisten dan ikhlas, insyaAllah Kota Sukabumi akan jadi kota penuh berkah,” ungkapnya optimis.

Sejak program ini dilaksanakan, tercatat sebanyak 58 pelaku UMK telah menerima pembiayaan Qardhul Hasan dan 94 anak yatim memperoleh santunan dalam dua gelombang. Ini membuktikan bahwa wakaf yang dikelola dengan cerdas mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat.